Wednesday 12 December 2012

STRATEGI & TAKTIK NEGOSIASI PENJUALAN



PENTINGNYA STRATEGI & TAKTIK DALAM NEGOSIASI   :
w  PROSES NEGOSIASI ADALAH KUNCI PENENTU SUKSES MENJUAL
w  TREND PEMBELI TELAH MENJADI NEGOSIATOR YANG LEBIH PANDAI.
w  TREND PEMBELI MEMILIKI LEBIH BANYAK INFORMASI PASAR
LANGKAH  NEGOSIASI PENJUALAN :
w  Mintalah Lebih Tinggi dari Yang Anda Inginkan.
w  Kurunglah Penawaran Pembeli !
w  Jangan Pernah Mengatakan Ya Pada Penawaran Pertama
w  Tunjukan Keterkejutan !
w  Berpura-puralah Menjadi Penjual yang Enggan
w  Pusatkan Perhatian pada Persoalan Utama
Mintalah Lebih Tinggi Dari Yang Anda Inginkan :
Mengapa ?
w  Cara ini akan memberi ruang bagi negosiasi Anda.
w  Siapa tahu keberuntungan di tangan Anda !
w  Cara ini akan meningkatkan nilai produk / jasa Anda !
w  Cara ini akan menciptakan iklim Win-Win Solution.
Kurunglah Penawaran Pembeli !
w  Langkah ini  effektif jika Anda mampu mendorong Pembeli menyatakan Penawaran Terlebih dahulu.
w  Ingat Kasus The Beatles ! 
w  Kurung penawaran pembeli, sehingga ketika Anda mencapai kesepakatan dengan membagi selisih pun, Anda masih mendapatkan apa yang anda inginkan !
Jangan Pernah Mengatakan Ya Pada Penawaran Pertama
Mengapa ?
                Karena pernyataan ini secara otomatis akan memicu dua pemikiran dalam benak pembeli :
w  Penyesalan
w  Kecurigaan
Tunjukan Keterkejutan
w  Tunjukan kesan terkejut / kaget ketika mendengar penawaran pertama pembeli
w  Jika Anda tidak terkesan Kaget, Pembeli akan menjadi negosiator yang ulet.
w  Banyak orang lebih percaya pada apa yang mereka lihat (visual) daripada apa yang mereka dengar (auditory)
Berpura-puralah Menjadi Penjual yang Enggan
w  Bersikaplah “jual mahal” kepada Pembeli
w  Sikap Enggan Anda akan Mempersempit rentang negosiasi Pembeli.
w  Sebaliknya waspadalah terhadap Pembeli yang Enggan.
Pusatkan Perhatian Pada Persoalan Utama
w  Jangan terganggu oleh manuver lawan.
w  Ingat Kehebatan John McEnroe
w  Pembeli dapat menggunakan keterlibatan emosional sebagai sebuah taktik negosiasi.




HAL PENTING YANG HARUS DIPAHAMI DARI PEMBELI
¨       Kebutuhan
¨       Kepribadian
¨       Tingkat Kesiapan (Readiness)
¨       Sikap
¨       Buying Style
¨       Strategi & Taktik Negosiasi yang Mungkin Digunakan.
MEMAHAMI KEBUTUHAN PEMBELI
¨       Kebutuhan adalah  Pemicu Motivasi Pembelian.
¨       Motivasi Pembelian mencerminkan apa yang mereka pentingkan.
¨       Motif Pembelian : Harga, Qualitas, Delivery, Services, dll.
¨       Pahami apa yang menjadi Kebutuhan Pelanggan Anda
HARGA BAGI PEMBELI
¨       Harga bukan perhatian (motif) utama pembelian.
¨       Pembeli pada dasarnya bersedia membayar lebih mahal, bukan lebih murah
¨       Yang harus Anda Lakukan adalah :
  1. Memberinya alasan untuk mengeluarkan uang lebih banyak.
  2. Meyakinkannya bahwa ia tidak akan mendapatkan yang lebih baik dibanding yang anda tawarkan kepadanya.
HAL-HAL YANG LEBIH PENTING DARI HARGA BAGI PEMBELI
¨       Perasaan Yakin
¨       Kualitas Produk / Jasa
¨       Jangka Waktu yang Anda Tawarkan
¨       Delivery
¨       Jaminan / Garansi
¨       Kemudahan Pembayaran
¨       Keramahan
¨       Ketenangan / Keamanan
MEMAHAMI KEPRIBADIAN PEMBELI
¨       Dua atribut kepribadian :
-          Risk Taking
-          Degree of Innovativeness
¨        Degree of Innovativeness :
  1. Innovator
  2. Early Adopter
  3. Early Majority
  4. Late Majority
  5. Laggards
MEMAHAMI TINGKAT KESIAPAN PEMBELI
  1. Awareness
  2. Knowledge
  3. Liking
  4. Preference
      (Hierarchy Effect Model)
MEMAHAMI SIKAP PEMBELI
¨       Sikap ?
¨       Sikap Sangat Menentukan Perilaku
¨       Sikap Terbentuk oleh :
-          Persepsi, dan atau
-          Pengalaman
à Waspada Terhadap Setiap “Moment of Truth”
MEMAHAMI BUYING STYLE PEMBELI
¨       2 Kecenderungan Buying Style :
  1. Deliberate Buyers
  2. Impulsive Buyers
¨       Buying Style Sangat Dipengaruhi Personality Pembeli.
¨       Pengalaman Negosiasi Sebelumnya sangat Bermanfaat dalam Memahami Buying Style Pembeli.
TAKTIK PEMBELI TERHADAP PENJUAL
¨       MENCEMOOH
¨       MENGGERTAK
¨       MENGINTIMIDASI
¨       MEMOJOKKAN DENGAN PERTANYAAN
¨       MEMINTA BELAS KASIHAN
MEMAHAMI BAHASA TUBUH PEMBELI
¨       Selama Negosiasi Pembeli dapat menunjukkan berbagai isyarat melalui ekspresi wajah, mata & sikap anggota tubuh
¨       Isyarat yang penting : badan menyandar, tangan dilipat, tangan di dagu, pandangan tak terarah, memainkan pena, tangan terbuka, dll.
¨       Hati-hati Isyarat yang Mendua.
MEMAHAMI KEBERATAN-KEBERATAN PEMBELI
¨       KEBERATAN PSIKOLOGIS : Preferensi, Reluctance, Kesalahan Asosiasi, Paranoid.
¨       KEBERATAN LOGIS : Harga, Cara Pembayaran, Waktu Pembayaran, Waktu Pengiriman, Karakteristik tertentu dari Produk.













Saturday 8 December 2012

Mencari Modus pada JAVA

class Modus {
    public static void main(String[] args) {
        // inisialisasi nilai-nilai yang akan dicari modusnya
        int[] nilai = {10, 19, 200, 19, 4, 3, 7, 10, 19, 25, 19, 32, 10, 19, 200, 200, 10, 10};
 
        /* deklarasi tabel frekuensi
           asumsi rentang nilai yang akan dicari
           modusnya adalah antara 0 sampai 255
         */
        int[] tabelFrekuensi = new int[255];
 
        // seluruh tabelFrekuensi nilai awalnya adalah 0 (nol)
        for (int i=0; i<255; i++) {
            tabelFrekuensi[i] = 0;
        }
 
        // tampung
        for (int i=0; i<nilai.length; i++) {
            tabelFrekuensi[nilai[i]]++;
        }
 
        // cari nilai modus
        int nilaiModus = 0;
        for (int i=0; i<255; i++) {
            if (tabelFrekuensi[i] > nilaiModus) {
                nilaiModus = i;
            }
        }
 
        System.out.println("\nModusnya : " + nilaiModus);
        System.out.println("Nilai " + nilaiModus + " muncul sebanyak " + tabelFrekuensi[nilaiModus] + " kali");
    }
}

Friday 7 December 2012

Rational Rose


1. Pengertian Rational Rose
Rational Rose merupakan sebuah perangkat pemodelan secara visual  yang memiliki banyak kemampuan (powerful) untuk pembentukan sistem berorientasi obyek yang menggunakan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa pemodelan yang dapat digunakan secara luas dalam pemodelan bisnis, pemodelan perangkat lunak dari semua fase pembentukan dan semua tipe sistem, dan pemodelan secara umum dari berbagai pembentukan / konstruksi yang memiliki dua perilaku yaitu baik statis maupun dinamis.
Tutorial ini akan membahas cara pemakaian Rasional Rose dengan mengambil sebuah kasus untuk mempermudah pemahaman. Namun demikian tutorial ini bersifat sangat sederhana karena pemakaian perangkat lunak ini sangat ditentukan pada system yang akan dibangun dan variasinya. Tutorial ini dapat dianalogkan dengan kursus privat mengendarai mobil. Mobil merupakan sebuah sarana transportasi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, dalam kursus privat hanya diajarkan bagaimana cara mengoperasikan, perpindahan gigi, gas, rem, light sign, klakson, dsb. Kemahiran mengendarai ditentukan banyak jam pakai dengan berbagai kasus di jalan dan hal itu tidak diberikan dalam kursus privat tersebut.
Untuk mempermudah dalam memahami penggunaan rasional rose dalam tutorial ini disusun dengan urutan sebagai berikut:
  1. Pendahuluan
  2. Penjelasan istilah yang akan digunakan
  3. Penjelasan bagian-bagian dari rasional rose
  4. Penjelasan cara menggunakan
  5. Studi Kasus

2. Istilah-istilah yang digunakan

Dalam UML, bagian-bagian yang digunakan yaitu: views, diagram, dan elemen model.
a.       View. View menunjukkan perbedaan dari berbagai aspek-aspek suatu sistem yang dimodelkan. View bukan sebuah graph, tetapi sebuah abstraksi yang terdiri dari beberapa diagram. Hanya dengan mendefinisikan sejumlah view, dimana setiap view menunjukkan aspek yang berbeda dan saling terpisah dari sistem, maka gambaran sebuah sistem secara komplit dapat dibentuk. Rational rose memiliki empat view yaitu: Use case View, Logical View, Component View, dan Deployment View.
b.      Diagram. Diagram merupakan graph yang menjelaskan tentang isi dari sebuah view. UML memiliki beberapa tipe diagram yang berbeda yang dapat digunakan untuk mengkombinasi  dalam menyusun semua dari sebuah sistem. Rational Rose 2000, memiliki delapan diagram yaitu: Use case diagram, Sequence diagram, Collaboration diagram, Activity Diagram, Class Diagram, Statechart Diagram, Component Diagram dan Deployment Diagram.
c.       Elemen Model. Konsep-konsep yang digunakan dalam diagram merupakan elemen-elemen model yang menyatakan konsep-konsep berorientasi obyek secara umum , seperti class, object, dan message, serta hubungan antar konsep-konsep tersebut termasuk association, dependency, dan generelization. Sebuah elemen model digunakan dalam beberapa diagram yang berbeda tetapi selalu memiliki simbol dan arti yang sama.

Wednesday 5 December 2012

Perbedaan Hlookup dan Vlookup pada excel


Fungsi Vlookup merupakan bagian dari Fungsi Lookup dan Referensi yaitu digunakan untuk pengolahan data dengan mencocokan data dengan data pada tabel lainnya sebagai referensi.

Logika sederhana tentang penggunaan fungsi Hlookup dan Vlookup pada Microsoft Excel adalah ketika Anda mencari nomor telepon seseorang di buku telepon, Anda pasti akan mencari namanya terlebih dahulu baru kemudian melihat nomor telephonenya. Dengan fungsi Hlookup dan Vlookup, Anda akan mendapatkan nilai yang diinginkan berdasarkan kriteria yang Anda berikan yang terlebih dahulu akan dicocokan pada tabel referensi yang ada.

Syarat penyusunan tabel yang digunakan sebagai referensi adalah pada baris atau kolom pertama harus berdasarkan urutan dari kecil ke besar yaitu jika pada baris atau kolom pertama berupa data angka atau nilai maka urutannya harus -1,0,1 dan jika berupa data teks urutannya harus A-Z.

Bentuk Penulisan Fungsi Hlookup dan Vlookup :
=HLOOKUP(lookup_value;table_array;row_index_num;range_lookup)
=VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;range_lookup)

lookup_value = nilai atau teks sebagai dasar untuk pembacaan tabel
table_array = merupakan tabel referensi
row_index_num atau col_index_num = nomor indeks baris (row) atau kolom (col) pada tabel referensi yang berisi nilai yang kita inginkan berdasarkan hasil pencocokan
range_lookup = bernilai True atau False 

Tuesday 4 December 2012

business plan (cakes corner)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Dasar Gagasan Utama
Kebutuhan manusia akan makanan tidak akan pernah berhenti, manusia akan terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tetapi saat ini kebutuhan itu telah berkembang menjadi suatu keinginan, karena bukan hanya untuk mengenyangkan tetapi makanan juga harus memenuhi selera manusia yang berbeda-beda.
Berangkat dari hal diatas, perusahaan melihat peluang yang potensial untuk membuka sebuah bisnis makanan yang selain dapat memenuhi kebutuhan konsumen akan makanan tetapi juga dapat memenuhi keinginan dan selera dari para konsumen, ditambah lagi lokasi penjualan yang berada di kota Bandung yang selain terkenal dengan wisata fashionnya juga dengan wisata kulinernya membuat peluang bisnis ini semakin potensial.
Adapun makanan yang akan dibuat adalah kue hias (cakes corner), kue yang bervariasi, yaitu :
-               Cup cakes
-               Cheese cakes
-               Black forest
-               Tiramisu
-               Edible cakes


1.1.1       Prospek Pasar
Kue hias atau cup cakes dikenal sebagai kue yang dapat dihias melalui warna atau foundant  yang memiliki dengan varian rasa yaitu, coklat, vanilla, mocca, coffe dan masih byk rasa lainya.
Perusahaan melihat bisnis kue hias (cup cakes) di Bandung sangat potensial, terbukti dengan banyaknya toko-toko kue. Hal ini menunjukan bahwa konsumen kue di Bandung sudah cukup banyak. Namun, perusahaan melihat packaging dan finishing yang ditawarkan toko-toko kue tersebut masih kurang menarik sehingga masih bisa dikembangkan untuk lebih menarik konsumen, selain itu juga menu yang ditawarkan oleh toko-toko kue masih kurang variatif sehingga peluang perusahaan untuk menjadi leading penjual kue hias yang memberikan variasi yang lebih banyak pada penyajian dan varian kue hias terbuka karena masih sedikit kompetitor yang menyadari hal tersebut.
Perusahaan tidak hanya menawarkan berbagai variasi kue hias tetapi saya juga akan memberikan variasi kue lainya sehingga konsumen akan lebih bisa memilih kue sesuai keinginan.
Dengan sasaran utama mahasiswa dan Tourist sebagai salah satu golongan yang sangat konsumtif tetapi sangat selektif, maka perusahaan menawarkan produk dengan kualitas terbaik tetapi tetap dengan harga yang terjangkau bagi para mahasiswa. Untuk target jangka panjang, perusahaan yakin bahwa bisnis “Cakes Corner” yang perusahaan buka ini akan menjadi perusahaan waralaba yang akan berkembang dengan pesat di kota Bandung dan berekspansi ke kota-kota lain di Indonesia.

1.1.2       Manfaat Ekonomi
 Manfaat ekonomi dari pembuatan bisnis “ Cakes Corner” adalah sebagai berikut:
1.      Mendapatkan keuntungan dari penjualan.
2.      Menjadikan Cakes Corner sebagai Toko kue terbesar dan nomor satu di kota bandung.

1.1.3       Manfaat Sosial
Manfaat sosial dari pembuatan bisnis “ Cakes Corner ” adalah Menjalin hubungan yang baik dengan supplier seperti penyedia bahan baku
1.2              Visi, Misi dan Tujuan
·         Visi
1.       Menjadikan Cakes Corner sebagai franchise Toko kue nomor satu di kota Bandung
2.       Menjadikan Cakes Corner sebagai brand anak muda khususnya di kalangan mahasiswa.
·         Misi
1.       Memberikan varian rasa dan varian kue yang enak, berbeda dan higienis.
2.       Memberikan packaging, pelayanan dan tempat yang lebih menarik.
·         Tujuan
Memberikan sebuah jajanan yang bergizi dan harga yang terjangkau



1.3       Latar Belakang Perusahaan
                              DATA PERUSAHAAN
1.             Nama Perusahaan          : Cakes corner
2.             Bidang Usaha                : Penjualan Cake
3.             Jenis Produk/ jasa          : Produk cake
4.             Alamat Perusahaan        : Jl. Riau
5.             Nomor Telepon              :
6.             Nomor Fax                    :
7.             Alamat E-mail               :
8.             Situs Web                      : -
9.             Bank Perusahaan           : -
10.         Bentuk Badan Hukum  : -
11.         Nomor Akte Pendirian:-
12.         NPWP                           :-
13.         Mulai Berdiri                 :-


                              STRUKTUR ORGANISASI
·    ORGANISASI DAN MANAJEMEN
o      Ringkasan Manajemen
“Cakes Corner“ dijalankan oleh para pemilik sendiri yang terdiri dari kurang lebih 10 orang terdiri dari kasir, kitchen, dan pelayan.












o      Struktur Organisasi
                        

Cakes Corner

Pemilik


Pemasaran


Produksi




Manager


Custumer service

Delivery

Keuanggan






















    BAB II
PASAR DAN PEMASARAN

Bidikan pasar di area Factory outlet tersebut adalah direncanakan secara cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, area Factory outlet merupakan ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya di bidang makanan. Area factory outlet tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli bandung tetapi juga terdapat kaum pendatang yang biasanya datang dari luar kota dan luar negeri, kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah turis asing.

2.1  Gambaran Umum Pasar Sasaran
2.1.1        Pasar Sasaran
Mengingat pentingnya pemasaran, maka perusahaan ini pun harus menentukan segmen pasarnya. Segmen kue hias “Cakes Corner” ini terdiri dari beberapa faktor yaitu :

1. Faktor Geografis      : Jln. Riau (kawasan factory Outlet)
2. Faktor demografis    : Usia; semua usia
3. Jenis kelamin           : pria dan wanita



2.1.2        Wilayah Pemasaran
Perusahaan bermaksud untuk membuktikan bahwa barang konsumsi seperti kue hias harus senantiasa mendekati pasar. Oleh karena itu untuk membuka bisnis ini perusahaan akan membuka toko yang berada dekat atau di dalam area Factory Outlet, sehingga mahasiswa dan turis selaku target pasar saya akan mudah untuk menjangkau dan pembeli produk ini.

2.2  Permintaan
2.2.1        Jumlah Permintaan Terhadap Produk
Untuk jumlah permintaan akan produk, perusahaan rasa cukup menjanjikan seperti yang yang dijelaskan pada gagasan utama bahwa kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu jajanan atau makanan cukup baik dan seperti hasil pengamatan terdapat banyak toko-toko yang menyajikan produk yang sama, itu artinya permintaan akan produk yang akan  dibuat sebanding. Ditambah lokasi pasar sasaran terletak di area Factory Outlet.



2.2.2        Proyeksi Permintaan
Untuk proyeksi permintaan sendiri ialah:
Demand
Perkiraan Permintaan Perhari
Perkiraan Permintaan Perbulan
Baik
200
4000
Sedang
100
2000
Buruk
50
1000

·         Jumlah mahasiswa kurang lebih 500 orang
·         Jumlah turis dan pendatang dari luar kota kurang lebih 1000 orang
·         30% dari jumlah orang yang diperkirakan yang melihat produk Cakes Corner yaitu ( 30% x 1000 ) = 300 orang
·         30% dari jumlah yang bertanya mengenai produk Top Beans Dessert yaitu (30% x 300 = 90 orang)
·         30% dari jumlah yang  melihat produk Cakes Corner dan bertanya memiliki niat untuk membeli yaitu (30% x 90 = 27 orang)
·         Dari    orang yang memiliki niat untuk membeli itu bukan berarti mereka membeli produk, apabila ada 30 % saja dari mereka benar – benar membeli produk berarti ada ( 30% x 375 = 25 orang)

2.3  Penawaran
2.3.1        Jumlah Produk Sejenis Dipasar
Untuk jumlah produk sejenis dipasar cukup banyak dapat dilihat dari toko-toko kue di bandung sendiri yang menyajikan produk yang sama.
2.3.2        Kapasitas Produk Pesaing
Dan dari hasil pengamatan tersebut dapat dilihat bagaimana kapasitas produk sejenis. Pada produk sejenis di pasaran, terdapat banyak sekali penyajian dari bahan baku, penyajian dan varian yang kurang menarik.
2.3.3        Proyeksi Penawaran Sejenis
Untuk proyeksi penawaran sejenis
2.4  Pangsa Pasar
Pangsa pasar untuk kue hias sangat luas. Dari kalangan bawah hingga atas bisa menjadi terget pasar.
2.5  Rencana dan Strategi Pemasaran
2.5.1        Strategi Pemasaran Pesaing
Yaitu analisa fakta dan Strategi Pesaing dalam usaha memenuhi target pasarnya. Di bandung sendiri usaha Industri makanan kue hias ini dilihat dari segi jenisnya tidak terlalu banyak. Selain kue hias tersebut pesaingnya dari jenis makanan lain diantaranya ada Roti isi, kebab dll. Tapi dari peluang pasar, kelompok saya sangat yakin dapat menjangkau pasar secara luas. Walaupun begitu kedai  “ Cakes Corner “ harus berhati-hati terhadap para pesaingnya dengan menciptakan berbagai strategi pemasaran.
2.5.2        SWOT Analysis
·         Strenght
Untuk kekuatan dari perusahaan ini diantaranya ialah bahan baku yang baik agar hasil dari produk pun baik dan berkualitas. Untuk packaging dan finishing nya sendiri kami memberikan sesuatu yang berbeda atau kotak kue  yang unik dan lebih menarik dan untuk tokonya sendiri pun kami dekor dengan semenarik mungkin yang bernuansa menarik perhatian sehingga konsumen pun nyaman dan lebih tertarik.
Weakness
Produknya tidak tahan lama
·         Opportunity
Peluang dalam bisnis makanan khususnya kue hias ini masih terbilang bagus karena dari hasil analisis pesaingnya sendiri masih bisa dikatakan kurang.
·         Threats
Dengan melihat peluang yang masih bagus tersebut, kami pun bersemangat untuk menyajikan varian kue yang enak dan enak untuk dimakan dan memasarkan produk tersebut dengan baik sehingga mencapai apa yang telah menjadi visi, misi dan tujuan perusahaan.

2.5.3        Rencana Strategi Pemasaran Perusahaan
Rencana Strategi pemasaran yang akan dilakukan kedai “ Cakes Corner “ yaitu :
1.           Strategi Produk
“Cakes Corner“ akan membeli bahan baku yang memenuhi standar dengan kualitas terbaik sehingga menghasilkan kue yang lezat dan sehat. Kebersihan dan ketelitian dalam proses produksinya sangat diperhatikan, untuk kebersihan dan kesehatan.
2.           Strategi Harga
Kedai “ Cakes Corner “ menjual produk kue yang berbahan berkualitas yang memenuhi standar dengan berbagai variasi dan bentuk, dengan harga yang bervariatif.



3.           Strategi Tempat
Kedai “ Cakes Corner ” mempunyai tempat yang strategis, karena terletak di lingkungan factory outlet. Sehinga mudah dijangkau, karena transportasi/angkutan kota melalui daerah usaha saya.
4.           Strategi Promosi
saya melakukan promosi dengan cara langsung dan tidak langsung. Secara langsung, maksudnya saya memberikan discount untuk pembelian lebih dari satu jenis kue pada masyarakat sekitar factory outlet  yang menjadi tempat beroperasinya penjualan. Promosi tidak langsung, maksudnya melalui multimdia cetak yang diedarkan, dengan paket-paket andalan dari tokoCakes Corner

























BAB III

3.1       Produk Dan Operasi
            3.1.1    Produk
               Makanan yang akan kami buat adalah kue hias dan varian kue lainya, yaitu :
-               Cup cakes
-               Cheese cakes
-               Black forest
-               Tiramisu
-               Edible cakes







3.1.2       Proses Prduksi

Bahan
·         400 gram terigu
·         50 gram bubuk coklat
·         1 ½ sdt garam
·         500 gram margarin, cairkan
·         500 cc susu cair full cream
·         1 ½ sdt soda kue
·         8 butir telur
·         1 sdt vanilla cair
·         2 sdm perasa coklat

·         Tambahan
·         Paper cup
·         150 gram choco chips
·         Butter cream
·         1 kg fondant
·         Pewarna makanan untuk fondant secukupnya
Cara Membuat
·         Terigu, coklat bubuk, garam aduk rata, saring, sisihkan.
·         Gula, margarine dan vanilla cair cair diaduk rata dengan mixer dengan kecepatan tinggi, masukan telur satu persatu, aduk sampai mengembang.
·         Masukan perasa coklat, aduk kembali.
·         Masukan campuran terigu, coklat bubuk dan garam dengan spatula, sampai merata.
·         Masukan susu full cream aduk rata.
·         Masukan soda kue aduk rata.
·         Adonan dimasukan ke paper  cup secukupnya, taburi choco chips.
·         Panggang di oven yang telah dipanaskan dengan sushu 180 derajat selama 20 menit.
·         Setelah dingin, olesi bagian atas cupcake dengan butter cream, kemudian hias dengan fondant yang telah diberi pewarna sesuai selera.

3.2       Rencana Produksi
Untuk rencana produksinya sendiri ialah saya menargetkan untuk memproduksi 10  orderan dalam seminggu.



3.3       Rencana Kebutuhan Dan Pembelian Bahan baku
No
Bahan Baku makanan
Kebutuhan per hari




1
Terigu
2 kg


2
Gula pasir
2 kg

3
Telur
1 kg

4
Margarin
1 kg

5
Susu full cream
2 liter

6
Vanili cair
1 botol

7
Coklat bubuk
¼ kg

8
Soda kue
1 botol

9
Perasa coklat
1 botol

10
Choco chips
¼ kg

11
Gula fondant
2 kg

12
Pewarna makanan
1 botol/warna

13.
Butter cream
1 kg












3.4       Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja Langsung
            Berhubung bisnis yang kami ingin bangun ini masih baru jadi kami membutuhan tenaga kerja langsung satu orang.






3.5       Kebutuhan perlengkapan dan Peralatan
No
Uraian
1
Toko
2
Kompor
3
Gas LPG
4
Oven
5
Mixer
6
Loyang cup
7
Cup kertas
8
Chiller
9
Spatula
10
Container besar
11
Baskom besar
12
Fondant tools set
13
Sendok
14
Meja
15
Paper Bag
16
Tissue
17
Box Mika
18
Kursi





3.6       Kebutuhan Tempat
            Untuk kebutuhan tempatnya sendiri saya membutuhkan toko untuk tempat operasi penjualan di area factory outlet
3.7       Kebutuhan Sasaran Lain
            Kebutuhan sasaran lainnya ialah biaya promosi dalam mempromosikan Cakes Corner ini.

BAB IV
ORGANISASI DAN MANAJEMEN

4.1              Bentuk Kepemilikan
Bentuk kepemilikan perusahaan ini ialah perseorangan

4.2              Struktur Organisasi
                        

Cakes Corner

Pemilik


Pemasaran


Produksi




Manager


Custumer service

Delivery

Keuanggan



                                            
4.3              Kegiatan praopersional Dan Jadwal kegiatan
saya akan membagi kegiatan cakes corner ini dalam tiga periode
-           Periode pertama, adalah periode persiapan. Mulai dari membuat market research,   penetapan produk, penetapan biaya dan harga, perumusan rencana bisnis, pencarian investor atau pengumpulan modal, hingga sampai pada pengadaan barang. saya akan melaksanakan periode pertama ini pada bulan pertama.
-           Periode kedua, adalah periode promosi dan positioning atau lebih dikenal sebagai periode growth. Pada periode ini saya akan melakukan pengenalan produk dan penjualan awal kepada para konsumen. saya akan melaksanakan periode kedua ini pada bulan kedua.
-          Periode ketiga, adalah periode maturity. Pada periode ini saya sudah mendapatkan pelanggan tetap dan mengalami profit yang maksimal. saya memprediksi periode ini akan berlangsung pada bulan ketiga hingga tahun pertama.

4.4              Rencana Biaya Umum
1.      Biaya transportasi
2.      Biaya akses informasi
3.      Biaya akomodasi

























BAB V
5.1       Rencana E-commerce
Di zaman yang modern seperti sekarang ini, Internet bukanlah hal yang asing bagi semua orang. Karena dengan internet semua orang bisa mendapatkan informasi serta pengetahuan dan berkomunikasi dengan orang-orang baik di nasional maupun internsional. Dan selain itu internet juga bisa di gunakan sebagai media jual beli. Untuk kami mencoba menawarkan produk kami menggunakan internet dengan website sebagai media penjualan produk kami.
5.2       Anggaran biaya E-commerce

No
Uraian
Harga
1.
Pembuatan website
Rp. 1.500.000
2.
Pemeliharaan website
Rp. 100.000
TOTAL
Rp. 1.600.000

5.3       Kompetisi E-Comerce
                        Didalam duni perdagangan tentu ada persaingan antara pedagang lain,yang dimana pedagang tersebut memanfaatkan  adanya internet untuk e-comerce perdagangan mereka,ada beberapa pesaing yang sudah sangat memanfaatkan dan menggunakan           e-comerce untuk usaha mereka.Dan strategi kami untuk menghadapi persaingan ini tentu saja akan terus membuat invoasi baru dan promosi promosi menggunakan e-comerce.













BAB VI
6.1       Kebutuhan Dana
            6.1       Modal Investasi
Estimasi biaya investasi aktiva tetap dan perlengkapan
No
Uraian
Harga Satuan (Rp)
Jumlah
Jumlah Total (Rp)
1
Toko
5000000
1 unit
5000000
2
Kompor
325000
 unit
325000
3
Gas LPG
200000
2 unit
400000
4
MP3 Player
500000
1 unit
500000
5
Speaker
200000
1 unit
200000
6
Chiller set
10000000
1 unit
10000000
7
Oven
2500000
1 unit
2500000
8
Mixer
750000
1 unit
750000
9
Kompor
450000
1 unit
450000
10
Gas
500000
1 unit
500000
11
Loyang cup
40000
6 unit
240000
12
Spatula
30000
3 unit
90000
13
Pisau
30000
3 unit
90000
14
Fondant tools set
1500000
1 set
1500000
15
Kulkas
4000000
1 unit
4000000
16
Baskom
50000
5 unit
250000
17
Box container
200000
2 unit
400000
18
Kursi
150000
2 unit
300000
19
Meja
500000
1 unit
500000
Total
Rp. 27.995.000,-


6.2          Modal Biaya


No
Bahan Baku makanan
Kebutuhan per hari
Harga Per Satuan (Rp)
Persediaan
Jumlah Biaya (Rp)
1
Terigu
2 kg
10000
1 hari sekali
20000
2
Gula pasir
2 kg
11000
1 hari sekali
22000
3
Telur
1 kg
15000
1 hari sekali
15000
4
Margarin
1 kg
25000
1 hari sekali
25000
5
Susu full cream
2 liter
13000
1 hari sekali
26000
6
Vanili cair
1 liter
120000
3 bulan sekali
120000
7
Coklat bubuk
¼ kg
35000
1 hari sekali
35000
8
Soda kue
1 botol
5000
1 hari sekali
5000
9
Perasa coklat
1 liter
150000
3 bulan sekali
150000
10
Choco chips
¼ kg
15000
1 hari sekali
15000
11
Gula fondant
2 kg
60000
1 hari sekali
120000
12
Pewarna makanan
10 botol
1300
2 minggu  sekali
13000
13
Paper Cup
50 cup
80
1 hari sekali
4000
14
Butter cream
1 kg
50000
1 hari sekali
40000
TOTAL
 Rp. 763.000.

6.2          Sumber Dana
                Untuk sumber dana nya sendiri, perusahaan menggunakan dana individu anggota perusahaan.


6.3          Proyeksi Penjualan
Proyeksi penjualan dalam satu bulan secara singkat akan saya gambarkan sebagai berikut:
Omset penjualan per hari adalah 50 cup, dengan harga per cup adalah
Rp. 25000/cup, maka revenue yang akan saya dapatkan setiap harinya adalah:
(50 x 25000) = Rp.1.250.000 /hari
Sehingga saya akan mendapat omset per bulan sebesar
(30 x 1.250.000) = Rp. 37.500.000,-
Dengan fixed cost dan variable cost yang akan lebih rinci saya paparkan pada rancangan biaya
Harga Jual
Original
 Bahan
Biaya per Hari
Cup
Satuan
Terigu
20000
50
400
Gula pasir
22000
50
440
Telur
15000
50
300
Margarin
25000
50
500
Susu full cream
26000
50
520
Vanili cair
1200
50
24
Coklat bubuk
35000
50
700
Soda kue
5000
50
100
Perasa coklat
1500
50
50
Choco chip
15000
50
300
Fondant
120000
50
2400
Pewarna makanan
2000
50
40
Paper cup
4000
50
80
Butter cream
50000
50
1000
Total
            Rp. 7574,-

6.4       Proyeksi Laba rugi
            Proyeksi Rugi / Laba bulanan
             Perhitungan Profit Per Bulan
Dibagi 3 kelompok penjualan :
1. Asumsi bulan ramai
                - Awal bulan
- pada bulan-bulan yang hari liburnya sedikit
- hari-hari tertentu atau event-event
                Rata-rata penjualan per hari 50 cup
                Maka : 50 x Rp 25000 = Rp 1.250.000
2. Asumsi bulan Biasa
                - Bulan-bulan biasa
- Awal Penjualan
                - Masa semester alih tahun
                - Bulan-bulan yang banyak hari liburnya
                - Bulan puasa
                Rata-rata penjualan per hari 30 cup
                Maka : 30 x Rp 25000 = Rp 750.000





Total Penjualan Per Bulan Untuk Bulan Ramai
(50 x Rp 25000) x 26 hari                                                                                Rp. 32.500.000
Biaya Produksi                   : Rp. 9846200
Listrik, gas, dll                    : Rp.   350000
Biaya Gaji                            : Rp.   850000
                                                                                                                                Rp. 11.046.200
Total Pendapatan                                                                                            Rp. 21.453.800,-

Total Penjualan Per Bulan Untuk Bulan Biasa
(30 x Rp 25000) x 26 hari                                                                                Rp. 19.500.000
Biaya Produksi                   : Rp. 5907720
Listrik, gas, dll                    : Rp.   350000
Biaya Gaji                            : Rp.   850000
                                                                                                                                Rp. 7.107.720,-
                                                                                                                                Rp. 12.392.280,-

Biaya Produksi
Biaya
Jumlah Unit
Harga Pokok Rata-Rata/cup
Total
Harian
50
10000
500000
Bulanan
1300
10000
1300000

Profit perhari   Rp 1250000 – Rp 500000               = Rp   750.000,-
Profit perbulan  Rp 32500000 – Rp 13000000         = Rp 19.500.000,